Friday, 25 September 2015

Bahaya Tak Bisa Jauh Dari Ponsel, Tanda Menderita Nomophobia


  Ponsel merupakan alat sarana komunikasi modern pada saat ini. Belakangan ini telah banyak beredar ponsel–ponsel berkemampuan canggih yang banyak menawarkan fitur-fitur canggih yang lebih dikenal dengan Smartphone.
    
   Kebiasaan tak bisa jauh dari Smartphone


anda berkemungkinan anda mengalami kondisi yang ddisebut dengan Nomophobia (No Mobile PhonePhobia). Rasanya tiada hari tiada terlewatkan tanpa menggenggam Smartphone.
       
    Salah satu tanda nomophobia yaitu anda akan merasa sangat cemas atau panik ketika batrai ponsel habis. Orang yang menderita nomophobia akan terus menyalakan ponselnya sepanjang hari. Sebentar-sebentar memeriksa ponsel,terus melakukan pengisian baterai,danmembawa ponsel kemanapun ia pergi,bahkan saat ia pergi kekamar mandi.
       
    Para peneliti percaya , jumlah penderita nomophobia terus meningkat mengingat kini semua  hampir serba digital. Untuk mengukur  tingkat nomophobia seseorang, tim peneliti pun membuat serangkain tes dengan 20 pertanyaan.
            
  Hasil dari penelitian menunjukkan, wanita-lah yang mengalami 3,6 kali lebih mungkin mengalami nomophobia dibandingkan laki-laki. Namun para peneliti belum mengetahui mengapa lebih banyak wan respondennitayang mengalami nomophobia. Studi sebelumya  menunjukkan bahwa sebanyak 77 persen responden berusia 18 – 24 tahun tidak mampu menjauhkan dari ponsel selama lebih dari beberapa menit saja.

     Untuk mengetahui penyebabnya, para psikolog dar Amerika Serikat mewawancarai 9 mahasiswa yang diketahui sangat bergantung paa smatphone mereka. Psikolog menanyakan bagaimana perasaan mereka seketika dipisahkan dari ponsel mereka.

     Hasilnya, para peresponden akan merasa tidak nyaman ketika tidak menerima pesan teks atau telphone dari teman-teman maupun keluarga mereka. Mereka merasa gelisah jika tidak dapat mengakses informasi, seperti mencari jawaban  atas pertanyaan melalui Bg Google dan merasa kesal  jika tidak menemukan sebuah restoran atau mencari arah dari smartphone mereka.
           
    Peneliti juga menyebar kuisioner kepada 301 mahasiswa untuk melihat tingkat keparahan nomophobia. Menurut para peneliti, kegelisahan ketika tidak menggenggam smartphone mungkin tidak terlihat sebagai suatu masalah yang berarti.

     “Ketergantungan pada smartphone bukanlah sesuatu yang harus dilarang. Tetapi, masalah muncul ketika kegelisahan terhadap smatphone mulai mengganggu kesehatan mental seseorang dan kesejahteraan psikologis”,ujar Ketua Penelitian dari Low State University,Caglar Yildirim.
     
    Sebuah studi yang pernah dilakukan juga mengungkapkan, terlalu sering menggunakan smartphone dapat merusak kesehatan. Para Ilmuan bahkan meninggatkan agar tidak membiasakan menggunakan perngkat elektronik untuk menenangkan anak –anak karena bisa mengganggu kesehatan perkembangan memiliki empati, sosial dan pemecahan masalah.

Dapatkan Informasi Lainnya Di sini...

Sumber : Serambi Indonesia

0 comments:

Post a Comment