Wednesday, 14 May 2014

RIWAYAT HIDUP ABDUL HALIM MAHMUD


Nama lengkapnya adalah Abdul Halim Mahmud Ali Ahmad.Ia dilahirkan disebuah desa yang
terletak di tepi timur Terusan Zuez pada tahun 1910 M.
Ibunya adalah seorang yang sangat lemah lembut dan kasih sayang terhadap suami,anak-anak maupun handai taulannya,sementara ayahnya,Syaikh Mahmud Ali Ahmad adalah seseorang yang mempunyai garis keturunan sampai pada Sayyidina Husen Ibnu Ali bin Abi Thalib.
Beliau adalah seorang kepela keluaraga yang taat,didikan Al-Azhar  termasuk dari tokoh-tokoh yang sangat popular dan berpengaruh pada waku itu,seperti Muhammad Abduh dan Rasyid Ridla.Tidaklah mangherankan jika ia sangat mencintai dan fanatik terhadap Al-Azhar.Beliau dipandang seorang yang sangat bangga dan menghormati almamaternya melebihi rasa emosionalnya terhadap nasabnya sekalipun.Kondisi keluarga Abdul Halim,dapat dikatakan biasa saja.Sekalipun demikian,orang tuanya  selalu berusaha agar Abdul Halim Mahmud bisa masuk di Al-Azhar,walaupun harus mengeluarkan dana yang sangat besar.

Dalam catatan para Ahli sejarah,pada usia 13 tahun,Abdul Halim Mahmud telah mampu menghafal Al-quran dari kuttab (sekolah diniyah) yang ada di kampungnya. Setelah itu,ia pun dikirim ayahnya ke Kairo untuk memasuki Madrasah Awaliyah Al-Azhar yang ketika itu tempat belajarnya berada di masjid Ibrahim Agha. Baru setengah tahun di sana,  ayahnya menawarinya untuk menikah. Dengan berbagai pertimbangan yang ada, akhirnya iapun menikah dengan seorang gadis sekampungnya, tanpa diramaikan dengan pesta apapun.Sehari semalam setelah pernikahan, iapun kembali ke Kairo untuk melanjutkan tugas belajarnya.Setelah tamat belajar di Madrasah Awaliyah, Kairo, barulah dilaksanakan pesta pernikahan secara meriah.
Pada tahun 1932, ia dapat menamatkan program Alamiyah-nya di lingkungan al-Azhar.Diantara guru beliau di al-Azhar adalah Syaikh Mahamud Syaitut, Syaikh Mustafa al-Maraghi,dan lain-lain.Setelah selesai pendidikan iapun diangkat menjadi dosen di Al-Azhar dan pada tahun yang sama iapun melanjutkan pendidikannya di Universitas Sarbone, Perancis.
Abdul Halim Mahmud belajar di Universitas Sarbone pada tahun 1932-1938 dengan biaya sendiri. Ia berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,yakni post-graduate (pascasarjana), terutama Program Doktoral. Setelah berkonsultasi dengan pembimbingnya, Prof. Macheuen, akhirnya ia memutuskan untuk menulis Disertasi seputar Tasawuf Islam. Ternyata penulisan disertasinya tidak berjalan mulus, karena terjadi Perang Dunia ke-2 pada tahun 1939. Pembimbingnnya, ikut pergi ke medan perang menjadi wajib militer (wamil). Barulah pada tahun 1940, beliau dapat merampungkan disertasinya dan studinya secara keseluruhan. Beliau meraih gelar Doktor dengan nilai summa cum-Laude.
Sepulangnya dari Perancis, beliau langsung diangkat menjadi dosen di Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar. Beliau diberi kepercayaan untuk memegang mata kuliah ilmu psikologi selama hampir 10 tahun.Pada tahun 1951, beliau dipindahkan ke Fakultas Ushuluddin di fakultas yang sama. Dan pada tahun 1964, beliau secara resmi diangkat menjadi Dekan di fakultas Ushuluddin.Selain sibuk mengajar beliau juga tercatat sebagai staf ahli Lembaga riset Islam.

Pada tahun 1977, beliau ditunjuk kembali menjadi Imam Akbar al-Azhar berdasarkan kepres tanggal 24 april 1977, akhirnya, beliau meninggal dunia pada hari selasa pagi tanggal 17 oktober 1978. Beliau banyak meninggalkan karya tulis, diantaranya: ~ al- Islam wa al-aql~ al-Islam wa al-Iman ~ al-Munqidz min al-Dhala wa qadliyah al-Tasawuf ~ dalail al-Nubuwwah ~al-Jihad wa an-Nashr, dan lain-lain.

0 comments:

Post a Comment